Minggu, 14 September 2014

LONTONG KUPANG VS LONTONG BALAP

Selepas mengunjungi binatang binatang di Kebun Binatang Surabaya yang tercinta. Sembali menyetir ayah berkata "Bun, tadi masak nasi di rumah banyak ta? aq jawab " Banyak kok Yah (kujawab sambil tersenyum kupikir ayah akan makan di rumah, karena tadi di kebun binatang Ayah tidak mau makan meski sudah kubawakan bekal). Ternyata ayah berucap "Aku pengin Mie Ayam Jakarta yang deket SMK 3 itu lho", hmmm kirain "Ya udah gpp". 

Ketika sampai eh Ayah bukan berhenti di Mie Ayam tapi di depannya yaitu Lontong Balap dan Lontong kupang. "Lho Yah kok berhenti disini, katanya pengin Mie Ayam". "Yang ini lebih enak panas-panas gini" Kata Ayah. 


                                 



Tidak terlalu banyak pengunjung karena suasana kota Surabaya memang sungguh panas aduhai. Duduklah kita Ayah memesan lontong balap dan saya lontong kupang. Ditemani es degan, eh es degan Ayah udah habis padahal lontong belum datang. Kalau anda datang ke tempat ini anda harus sabar menunggu karena bumbu petisnya tidak instan alias diulek dulu seperti rujak. Jadi lumayan agak lama, anda bisa memesan cabe yang anda inginkan. 

Waktu penjual nanya, mbak pedes gak, Aku jawab gak terlalu pedas. Datanglah pesanan lontong kupangku dulu baru kemudian lontong balap. Tak disangka pedasnya minta ampun, sampai ayah juga keringetan dan kepedesan hehehehe. Untung Aric tidur dalam gendongan jadi tidak mengganggu suasana makan. Oh ya disini lentonya berupa remahan bukan potongan. Dipatok harga Rp. 8000 baik lontong balap atau lontong kupang. Dan 4000 untuk segelas es degan. Mantap ....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar