Adelialatahzan.
13 Januari 2011, Siang ini aku ada janji dengan kekasihku untuk makan siang di kantorku.
Dan seperti biasa dia selalu datang menepati janji-janjinya. Sebetulnya perutku masih kenyang mungkin karena terlalu banyak makan snack. Akhirnya kami makan di deket kantorku.
Ikan Sembilang rencananya kita akan memilih menu itu untuk makan siang.
Tapi ternyata keberuntungan belum berpihak kepada kami, Ikan Sembilang nya sudah habis.
Maklum masakan warung ini lumayan berbobot "Enak Mantap".
Akhirnya kita memilih menu yang lain.
Saat makan tidak banyak yang menjadi obrolan kita.
Hanya sepatah duapatah saja yang kita ucapkan. Dibarengi dengan beberapa kali deringan
telpon yang menyapa nomornya, aku tak terlalu banyak bertanya dari siapa? dan ada apa?
Pasti urusan kantor karena dia keluar saat masih ada jam kantor.
Namun ada beberapa obrolan ringan yang sempat keluar dari mulutku.
"jadi kapan pulang?" (maksudnya pulang ke kampung halamannya, di Surabaya ini dia cuma anak kost). Dia menjawab sambil masih melumat makanannya "Besok".
Sekalian ada titipan "PEMPEK" adikku lagi Ngidam.
Dengan mukaku yang cemberut, aku berucap "Oh lagi hamil ya? emang suaminya kemana?
di Gresik (kampung aslinya) nggak ada ta?."
Alasannya sih klasik "Adikku suka PEMPEK yang ada di DTC Wonokromo".
Dalam hati aku bicara (untung aja Ngidamnya masih bisa ditahan, nggak tiba2 harus malam ini atau hari ini).
Saat itu yang ada dalam benakku cuma APA AKU SANGGUP ini baru 1 adiknya yang meminta sesuatu (soalnya adiknya ada 5). Kalau pas yang lima-limanya meminta sesuatu kepadanya dalam waktu yang bersamaan jangan2 aku nggak diurusin.
Sempat terlintas dalam pikiranku "Apa benar kata ortuku, dia anak pertama pastilah akan selalu dimintai tolong sama adik2nya". Padahal adiknya ini kan sudah bersuami, kenapa sih masih minta tolong dia.
Asstaghfirullahal'adziim. Aku mencoba menepis rasa itu dan terus berusaha berhusnudzon tapi rasanya masih dongkol saja hatiku ini. Ditambah cemberut di wajahku saat selesai makan, aku menjawab semua pertanyaannya dengan sekena hatiku.
Aku terus berusaha untuk berpikiran POSITIF
- Dia tak pernah marah ketika aku pun lebih sibuk dengan urusan yang lain daripada dengannya.
- Bukankah adiknya jauh lebih mengenal dia lebih dulu daripada aku.
- Toh selama ini dia juga sering menuruti semua kemauanku dan mengesampingkan teman, sahabat dan keluarganya untuk AKU
tapi maaf ya SAYANG aku masih gak bisa terima, lain kali kalau mau mbeliin orang yang Ngidam gak usah cerita-cerita ya?
Ya Allah sanggupkah aku
Mengerti dan memahami bahwa dia juga butuh waktu untuk orang lain
yang lebih membutuhkan daripada dengan ku.
Sanggupkah aku..........
YA ALLAH
Bantu aku mengerti bahwa ini juga bagian dari ladang pahala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar